Lamongan – Pesantren Nusantara kembali mencatat sejarah penting dengan diluncurkannya Virtual Market Pesantren Pesantara.id sebagai salah satu ekosistem penguatan kemandirian pesantren berbasis digital. Acara launching ini dihadiri sejumlah tokoh penting, di antaranya Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, Ari Permana, S.E., M.Si. (Direktur Pembiayaan Syariah LPDP), Dr. Endy Alim Abdi Nusa, S.IP., M.M. (Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur), Dr. Ir. Imam Hartono, M.M. (Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia), Ibrahim (KBW BI Jatim), Dr. Anas Al Hifni, S.E.I., M.Si., serta H. Muzakki Yamani, S.Pd.I.
Dalam sambutannya, Dr. Ir. Imam Hartono, M.M. menegaskan bahwa hadirnya Virtual Market Pesantren ini menjadi bagian dari ikhtiar besar Bank Indonesia dalam mendorong ekosistem digital pesantren. Beliau menyebutkan ada tiga manfaat utama dari koperasi konsumen digital pesantren, yakni:
- Transaksi antar pesantren lebih cepat dan efisien.
- Akses pasar lebih luas dan profesional, membuka ruang kompetitif bagi produk pesantren.
- Terbuka peluang kerjasama bisnis dan pembiayaan pesantren secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, Dr. Imam Hartono menekankan bahwa Himpunan Koperasi Pesantren harus memiliki daya tawar tinggi melalui ekosistem tata kelola yang baik. Dengan adanya grosir dan grosmarket pesantren, diharapkan lahir sinergi nyata antar pesantren, sesuai dengan tagline acara ini: “Dari Pesantren untuk Nusantara.”
Sementara itu, Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, selaku pengasuh, menegaskan pentingnya kemandirian pesantren. Beliau menyampaikan bahwa pesantren harus kaya raya agar tidak bergantung pada proposal atau bantuan dari pihak luar. Dengan demikian, pesantren dapat berdiri tegak dengan kekuatan ekonomi sendiri. “Pesantren harus benar-benar mandiri, dan semua hadirin dari berbagai pesantren yang hadir di sini harus mampu memberi kemanfaatan kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” pesan beliau.

Pesantara.id sendiri diharapkan menjadi wadah inovatif yang menyatukan produk pesantren dalam satu sistem digital terintegrasi. Selain memperkuat ekonomi pesantren, platform ini juga menjadi jembatan kolaborasi antara pesantren dengan dunia usaha, perbankan, dan masyarakat luas.
Acara launching ditutup dengan harapan besar agar Pesantara.id dapat berkembang menjadi ekosistem kemandirian pesantren yang modern, inklusif, dan berkelanjutan, serta mampu menjawab tantangan global dalam bidang ekonomi dan digitalisasi.
(Najih)




