Dalam mencari pasangan hidup, sering kali kita terperangkap pada hal-hal yang tampak di permukaan, seperti rupa yang menawan atau harta yang berlimpah. Padahal, sebuah pernikahan yang langgeng dan penuh berkah dibangun di atas fondasi yang jauh lebih kuat.
Sebagaimana pesan dari Syaikhina Prof. Dr. KH. Abdul Ghofur, Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan, beliau berpesan:
“Jika mencari jodoh, jangan hanya melihat rupa atau harta, tapi lihatlah agama, akhlak, dan sanad keluarganya.”
Nasihat ini mengandung hikmah yang mendalam. Rupa bisa memudar seiring usia, harta bisa habis kapan saja, namun agama, akhlak, dan sanad keluarga adalah tiga pilar utama yang akan menopang keharmonisan rumah tangga.
Agama dan Akhlak sebagai Kompas Hidup
Agama dan akhlak adalah bekal terpenting dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam berumah tangga. Pasangan dengan pemahaman agama yang baik akan memiliki pegangan kuat saat menghadapi tantangan. Akhlak yang mulia akan memastikan mereka saling menghormati, menyayangi, dan menjaga satu sama lain, bukan hanya saat bahagia, tapi juga dalam kesulitan.
Mengapa Sanad Keluarga Penting?
Sanad keluarga atau asal-usul keturunan sering kali diabaikan, padahal ini adalah cerminan dari bibit, bebet, dan bobot seseorang. Seperti pesan beliau:
“Sebab, biasanya anak tidak jauh berbeda dengan orang tuanya: jika orang tuanya shalih, insyaAllah anaknya pun shalih, jika orang tuanya cerdas, besar kemungkinan anaknya pun cerdas.”
Hal ini bukan berarti kita menghakimi seseorang dari latar belakangnya, melainkan sebagai pertimbangan untuk melihat pola asuh dan nilai-nilai yang diturunkan dalam sebuah keluarga. Lingkungan keluarga yang baik akan membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang juga baik.
