Beranda Berita Kuliah, Menganggur dengan Gaya? Chuakss!!

Kuliah, Menganggur dengan Gaya? Chuakss!!

589
0
Opini: Pentingnya pendidikan

Oleh: M. Muhlis
Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Pendidikan Agama Islam
Universitas Islam Lamongan

Di era digital saat ini, akses terhadap informasi semakin cepat dan mudah melalui Smartphone. Semua jenis informasi dapat dengan mudah diakses, terutama melalui berbagai platform media online seperti Instagram, Twitter, Facebook, YouTube, dan yang sedang viral saat ini, TikTok.

Minggu ini, media sosial TikTok dihebohkan dengan pernyataan bahwa kuliah disebut sebagai menganggur dengan gaya. Narasi ini menyebar melalui tangkapan layar video TikTok yang kemudian dibagikan di Twitter. “Lulus sekolah lalu melanjutkan kuliah? Apakah itu berarti menganggur dengan gaya? Hahaha,” demikian keterangan yang tertulis dalam tangkapan layar video TikTok tersebut. Hingga Rabu (10/5/2023) siang, twit tersebut telah dilihat lebih dari 900.000 kali, disukai lebih dari 17.000 kali, dan dibagikan lebih dari 500 kali oleh pengguna Twitter.

Dalam pandangan penulis, video yang viral tersebut perlu dipahami dengan baik. Pernyataan yang disampaikan oleh pemuda tersebut mungkin hanya sebatas candaan atau pandangan yang keliru dalam memahami hakikat pendidikan. Di sini, pendidikan dianggap hanya sebagai pelarian dari pengangguran.

Sebagaimana diketahui, proses pendidikan adalah upaya untuk membimbing dan mengarahkan potensi hidup manusia, baik itu kemampuan dasar maupun kemampuan belajar. Dengan pendidikan, terjadi perubahan dalam kehidupan individu dan sosial manusia serta dalam hubungannya dengan alam sekitar. Dari sinilah kita dapat memahami bahwa pendidikan tidak hanya tentang mencari pekerjaan atau menghindari pengangguran, tetapi lebih pada bagaimana kita menjalani proses pendidikan tersebut agar menjadi manusia yang lebih baik, berakhlak, beradab, berilmu, dan bermanfaat bagi umat.

Penulis ingin memberikan pemahaman agar tidak terjadi kesalahpahaman dan pemahaman yang keliru tentang hakikat pendidikan yang sebenarnya sangat luas. Pendidikan tidak hanya berkaitan dengan lulus dan mendapatkan pekerjaan sesuai harapan. Dalam konteks yang lebih luas, pendidikan melibatkan perkembangan diri dan pemahaman yang lebih mendalam. Hal ini penting agar jika harapan awal tidak tercapai, tidak muncul pemikiran negatif seperti yang diungkapkan sebelumnya, menganggap bahwa kuliah hanya sama dengan menjadi pengangguran dengan gaya.

Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, manusia telah diberi potensi yang luar biasa baik secara jasmani maupun rohani. Potensi ini semakin sempurna dengan kehadiran akal fikiran. Dengan potensi ini, manusia mengembangkan diri untuk memanfaatkan semua potensi tersebut sehingga mencapai kesempurnaan kemanusiaan. Allah SWT dengan tegas menyatakan keindahan penciptaan manusia dalam Al-Qur’an Surat At-Tin ayat 4: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” Namun, kesempurnaan manusia dapat menurun, bahkan turun lebih rendah daripada derajat hewan jika manusia tidak mampu menjaga kesempurnaannya. “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya” (QS. At-Tin: 5). Untuk menjaga agar derajat manusia tidak lebih rendah daripada hewan, manusia harus memahami, menjaga, dan mengembangkan fitrahnya melalui pendidikan.

Dengan potensi yang diberikan, manusia memiliki kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya, baik memilih jalan kebaikan maupun jalan keburukan. Di hadapan Allah, manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas pilihannya tersebut. Namun, sebagai bentuk kemurahan dan kasih sayang-Nya, Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan sumber pengetahuan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Oleh karena itu, tujuan pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu menciptakan pribadi yang bertakwa kepada Allah dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tujuan akhir manusia dalam Islam juga merupakan tujuan akhir dari pendidikan Islam. Bagaimana kita mencapai tujuan hidup manusia tersebut? Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan sumber pengetahuan yang harus dipelajari melalui pendidikan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari penjelasan di atas, penulis ingin memberikan pemahaman terkait pendidikan dalam arti yang lebih luas, baik secara teoritis maupun dalam pandangan pendidikan agama Islam. Tujuan utama pendidikan bukan hanya tentang mencari pekerjaan, melainkan tentang bagaimana kita mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita, di mana pun kita berada, agar nantinya dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat serta meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.